4 Perbedaan Tawas dan Kaporit
Perbedaan Tawas dan Kaporit
Kaporit dan tawas adalah dua bahan kimia yang umumnya digunakan untuk membersihkan air mentah.
Mereka memiliki peran yang berbeda dalam proses pemurnian air dan sangat penting dalam menjaga kualitas air yang aman untuk konsumsi.
Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara kaporit dan tawas, serta peran masing-masing dalam proses pemurnian air.
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara kaporit dan tawas dalam proses pemurnian air adalah:
- Kaporit adalah disinfektan yang digunakan untuk membunuh patogen penyebab penyakit dalam air, sementara tawas digunakan untuk mengendapkan zat terlarut dan menghilangkan kekeruhan.
- Kaporit bekerja dengan merusak sel patogen, sementara tawas bekerja dengan menggumpalkan partikel terlarut.
- Proses pemberian kaporit disebut klorinasi, sedangkan proses pemberian tawas disebut koagulasi.
- Kaporit biasanya ditambahkan setelah proses koagulasi tawas dalam pemurnian air.
Kaporit
Kaporit, juga dikenal sebagai hipoklorit kalsium atau calcium hypochlorite, adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai disinfektan dalam pemurnian air.
Kaporit adalah zat padat berwarna putih atau agak kuning yang larut dalam air, dan ketika larut, menghasilkan klorin. Berikut adalah beberapa poin penting tentang kaporit:
- Kaporit adalah disinfektan yang efisien dan efektif dalam membunuh patogen penyebab penyakit seperti bakteri, virus, dan protozoa.
- Proses penambahan kaporit ke pasokan air minum umum disebut klorinasi. Ini adalah langkah penting dalam memastikan air minum aman dan bebas dari bahaya penyakit.
- Kaporit bekerja dengan merusak membran sel patogen dan mengganggu proses metabolisme mereka, sehingga mencegah mereka berkembang biak dan menyebabkan penyakit.
- Kaporit juga dapat menghilangkan bau dan rasa yang tidak diinginkan dalam air.
- Proses klorinasi biasanya dilakukan di instalasi pengolahan air, di mana kaporit ditambahkan ke air mentah sebelum distribusi ke konsumen.
Tawas
Tawas, atau aluminium sulfate, adalah bahan kimia yang digunakan dalam proses pemurnian air untuk mengendapkan zat terlarut dan menghilangkan kekeruhan.
Ini adalah elektrolit yang membantu menggumpalkan partikel-partikel terlarut dalam air.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang tawas:
- Tawas digunakan dalam proses yang disebut koagulasi, di mana itu berperan dalam menggumpalkan partikel-partikel yang ada dalam air mentah. Proses ini membantu mengendapkan partikel-partikel tersebut, sehingga air menjadi lebih jernih.
- Tawas bekerja dengan mengubah muatan partikel-partikel dalam air, sehingga mereka menarik satu sama lain dan membentuk gumpalan yang lebih besar.
- Gumpalan-gumpalan ini kemudian dapat diendapkan dengan mudah, sehingga air menjadi lebih jernih dan kekeruhan berkurang.
- Proses koagulasi dengan tawas sering merupakan langkah awal dalam pemurnian air, sebelum proses desinfeksi dengan kaporit atau zat disinfektan lainnya.
Proses Pemurnian Air
Pemurnian air adalah proses yang kompleks dan berlapis-lapis yang bertujuan untuk menghasilkan air yang aman untuk konsumsi manusia.
Kaporit dan tawas adalah dua komponen penting dalam proses ini, dan keduanya berperan dalam menghasilkan air yang bermutu tinggi.
Berikut adalah gambaran umum tentang bagaimana kaporit dan tawas digunakan dalam pemurnian air:
- Koagulasi dengan Tawas: Proses dimulai dengan penambahan tawas ke air mentah. Tawas berperan dalam menggumpalkan partikel-partikel terlarut dalam air. Partikel-partikel ini dapat mencakup tanah, lumpur, dan bahan organik lainnya yang membuat air keruh.
- Sedimentasi: Setelah partikel-partikel tersebut digumpalkan, air kemudian diarahkan ke bak sedimentasi di mana gumpalan-gumpalan tersebut mengendap. Ini menghasilkan air yang lebih jernih dan mengurangi kekeruhan.
- Filtrasi: Setelah proses sedimentasi, air mengalir melalui lapisan media filter untuk menghilangkan partikel-partikel kecil yang mungkin masih tersisa. Filter ini dapat terbuat dari pasir, kerikil, atau bahan lain yang efektif dalam menyaring partikel-partikel kecil.
- Desinfeksi dengan Kaporit: Setelah pemurnian melewati tahap koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi, air masih dapat mengandung patogen penyebab penyakit seperti bakteri dan virus. Inilah tahap di mana kaporit atau disinfektan lainnya ditambahkan ke air untuk membunuh patogen-patogen ini. Kaporit bekerja dengan cara merusak membran sel patogen dan menghentikan perkembangbiakan mereka.
- Penyimpanan dan Distribusi: Setelah proses desinfeksi selesai, air yang telah dimurnikan disimpan dalam tangki penyimpanan sebelum didistribusikan ke konsumen. Proses penyimpanan ini penting untuk menjaga kebersihan air selama perjalanan ke rumah-rumah konsumen.
Kesimpulan
Dalam pemurnian air, kaporit dan tawas adalah dua bahan kimia yang memiliki peran yang berbeda, tetapi sangat penting.
Kaporit berperan sebagai disinfektan yang efisien dalam membunuh patogen penyebab penyakit, sementara tawas berperan dalam koagulasi untuk mengendapkan partikel-partikel terlarut dan mengurangi kekeruhan air.
Keduanya bekerja bersama-sama dalam proses pemurnian air untuk menghasilkan air yang aman dan bermutu tinggi bagi konsumen.
Memahami perbedaan dan peran masing-masing bahan kimia ini penting dalam menjaga kualitas air minum yang baik untuk masyarakat.
Discussion