Sumber Air PDAM di Jakarta Berasal Dari?
Jakarta, sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia, mengandalkan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya.
Namun, tahukah Anda dari mana Jakarta memperoleh sumber air yang vital ini?
Waduk Jatiluhur, gambar dari news.okezone.com |
Sumber Air PDAM di Jakarta
Untuk memahami sumber air PDAM di Jakarta, kita perlu melihat berbagai aspek yang memengaruhi pasokan air bersih ke ibu kota Indonesia ini. Sumber air utama yang digunakan oleh PAM Jaya (PDAM DKI Jakarta) adalah:
- Air Baku Waduk Jatiluhur: 18.000 liter per detik
- Air Curah PDAM Tangerang: 2.875 liter per detik
- Air Baku Sungai Jakarta: 1.060 liter per detik
- Air Laut: 17 liter per detik
Air Baku Waduk Jatiluhur
Waduk Jatiluhur adalah salah satu sumber air utama yang memasok Jakarta dengan air bersih. Dengan kapasitas sekitar 18.000 liter per detik, waduk ini memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan air minum dan kegiatan sehari-hari warga Jakarta.
Air Curah PDAM Tangerang
Sebagai kota yang berdekatan dengan Tangerang, Jakarta juga memanfaatkan sumber air dari daerah sekitar, termasuk air curah yang disediakan oleh PDAM Tangerang sebanyak 2.875 liter per detik. Ini menjadi salah satu tambahan pasokan air bagi Jakarta.
Air Baku Sungai Jakarta
Sungai Jakarta adalah salah satu sumber air yang mengalir melalui ibu kota. Namun, jumlah air baku yang dapat dimanfaatkan terbatas, sekitar 1.060 liter per detik. Meskipun begitu, pemanfaatan sumber air sungai ini tetap menjadi bagian penting dalam penyediaan air bersih di Jakarta.
Air Laut
Salah satu potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan adalah air laut. Jakarta, dengan pantai yang panjang, memiliki akses ke sumber air laut. Saat ini, sekitar 17 liter per detik air laut dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, meskipun potensinya masih bisa dioptimalkan lebih lanjut.
Perlu diingat bahwa untuk memanfaatkan desalinasi air laut membutuhkan teknologi dan biaya yang cukup besar apalagi jika untuk kebutuhan air publik.
Tantangan yang Dihadapi Oleh PAM JAYA
Tantangan penyediaan air bersih di Jakarta adalah seiring dengan pertumbuhan kota ini. Dikutip dari liputan6.com, Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo, dalam diskusi virtual pada tanggal 1 September 2021.
Menurut beliau, cakupan pelayanan air bersih di Jakarta sangat tergantung pada sumber air yang berasal dari luar Jakarta. Sebanyak 81 persen layanan air minum perpipaan DKI Jakarta berasal dari Waduk Jatiluhur.
Lanjut beliau menjelaskan bahwa Jakarta dilalui oleh 13 sungai dan 108 embung hingga waduk. Namun, hanya 6 persen yang air bakunya dapat dimanfaatkan. Sebab mutu air baku di sungai tersebut di bawah standar.
Meskipun demikian, saat ini cakupan layanan air di Jakarta masih belum mencapai 60 persen. Setiap harinya, air yang mengalir di Jakarta mencapai 20.725 liter per detik.
Namun, untuk memenuhi standar cakupan layanan 100 persen pada 2030 nanti, Jakarta membutuhkan air sebanyak 33.735 liter per detik. Ini berarti terdapat kekurangan sekitar 13.000 liter per detik yang perlu diatasi.
Wilayah Zona Merah
Bambang juga menyebutkan bahwa dari lima kota administrasi di Jakarta, Jakarta Barat dan Utara merupakan zona merah. Daerah-daerah ini tidak memiliki akses perpipaan yang memadai untuk pasokan air bersih.
Salah satu faktor penyebabnya adalah ketiadaan sumber alternatif air baku yang dapat dimanfaatkan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa upaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah tersebut adalah tantangan yang tidak sederhana.
PAM Jaya berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam melayani daerah-daerah yang saat ini masih menghadapi masalah ketersediaan air bersih.
Mengenal PDAM DKI Jakarta (PAM JAYA)
PAM JAYA adalah perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memiliki peran krusial dalam memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat DKI Jakarta secara menyeluruh dan berkualitas.
Dengan sejarah panjangnya, PAM JAYA telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam memastikan pasokan air bersih yang cukup untuk kehidupan warga Jakarta.
Sejarah PAM JAYA
Sejarah perusahaan PDAM DKI Jakarta, yang lebih dikenal sebagai PAM JAYA, dapat ditelusuri hingga zaman kolonial Belanda. Pada tahun 1843, Pemerintah Hindia Belanda memulai pengadaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air kota Jakarta (Batavia) dengan menggunakan sumur bor/artesis.
Kemudian, pada tahun 1918-1920, ditemukan sumber mata air Ciburial di daerah Ciomas Bogor dengan kapasitas mencapai 484 liter per detik. Hal ini menjadi langkah penting dalam penyediaan air bersih bagi Jakarta.
Pada tanggal 23 Desember 1922, air dari Ciburial Bogor pertama kali dialirkan ke kota Batavia (Jakarta), dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PAM JAYA.
Selanjutnya, pada tahun 1945-1963, pelayanan air minum dilaksanakan oleh Dinas Saluran Air Minum Kota Praja yang berada di bawah Kesatuan Pekerjaan Umum Kota Praja.
PAM JAYA resmi berdiri pada tanggal 30 April 1977 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) DKI Jakarta No. 3/1977. Tak lama setelah itu, pada tanggal 2 November 1977, PAM JAYA dikukuhkan oleh Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. PEM/10/53/13350 yang diundangkan dalam Lembaran DKI Jakarta No. 74 tahun 1977.
Pada tahun 1997, PAM JAYA menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan dua mitra swasta, yakni PT. Garuda Dipta Semesta yang kini dikenal sebagai PT. PAM LYONNAISE JAYA (PT. PALYJA) dan PT. Kekar Pola Airindo yang kini menjadi PT. THAMES PAM JAYA (PT. TPJ).
Perjanjian tersebut diawali dengan PT. PALYJA pada tahun 1998 dan PT. TPJ pada tahun yang sama. Kemudian, pada tahun 2001, perjanjian tersebut mengalami revisi dan dinyatakan kembali (Amended & Restated) pada tanggal 22 Oktober 2001.
Selanjutnya, pada tahun 2004-2005, terjadi penandatanganan kesepakatan Addendum Perjanjian Kerjasama 2001 untuk wilayah Barat (PT. PALYJA) dan Timur (PT. TPJ).
Pada tahun 2008-2009, kesepakatan Addendum Perjanjian Kerjasama 2001 untuk wilayah Barat (PT. PALYJA) kembali diperbarui pada tanggal 20 Oktober 2008. Sementara itu, pada tanggal 8 Januari 2009, kesepakatan Addendum Perjanjian Kerjasama 2001 untuk wilayah Timur (PT. AETRA) juga ditandatangani.
Visi dan Misi PAM JAYA
PAM JAYA memiliki visi yang kuat, yaitu "Terwujudnya PAM JAYA sebagai Perusahaan yang memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat DKI Jakarta secara menyeluruh dan berkualitas yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (Total Quality Customer Service)."
Visi ini mencerminkan tekad PAM JAYA untuk memberikan layanan air minum yang berkualitas tinggi kepada seluruh penduduk DKI Jakarta.
Misi PAM JAYA adalah melaksanakan pelayanan air minum yang berkesinambungan dalam hal kualitas, kuantitas, dan kontinuitas, guna mendukung program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai kota pelayanan.
Dalam menjalankan misi ini, PAM JAYA berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan pasokan air minum yang memadai bagi pelanggan dan masyarakat Jakarta secara umum.
Nilai dan Budaya Kerja PAM JAYA
PAM JAYA menjunjung tinggi sejumlah nilai dan budaya kerja yang menjadi landasan utama dalam operasionalnya:
- PROFESIONAL: PAM JAYA mengutamakan keahlian dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk memberikan hasil terbaik bagi perusahaan. Mereka juga taat pada peraturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai kota pelayanan.
- RESPEK: PAM JAYA menghargai peran dan kontribusi setiap individu dalam timnya serta mendorong kerja sama yang saling membantu, sehingga tercipta sinergi positif.
- INTEGRITAS: PAM JAYA selalu mengutamakan kejujuran, kepercayaan, dan konsistensi terhadap kebijakan dan kode etik perusahaan. Mereka berpegang teguh pada prinsip kebenaran dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan.
- MELAYANI: PAM JAYA berkomitmen untuk melaksanakan pelayanan air minum yang berkesinambungan dalam hal kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yang memadai. Tujuan utama adalah memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan masyarakat.
- AMANAH: PAM JAYA memegang teguh prinsip keikhlasan dalam melaksanakan tugas serta menjaga kepercayaan yang diberikan dalam pengabdiannya sebagai insan PAM JAYA.
Nilai-nilai dan budaya kerja ini menjadi landasan kuat bagi PAM JAYA dalam menjalankan perannya sebagai penyedia pelayanan air minum yang terpercaya dan berkualitas di DKI Jakarta.
Discussion